Apa yang Saya Pelajari Saat Menjadi Public Relations Intern

Mencari kesempatan magang pada saat pandemi adalah hal yang menantang. Melihat berita layoff di sana-sini, awalnya saya berpikir mungkin kesempatan magang bagi mahasiswa juga akan langka. Setelah mencari-cari lowongan magang di agensi Public Relations, akhirnya saya dipertemukan dengan Media Buffet PR. Tanpa ragu, saya pun mengirim lamaran kepada agency PR top di Jakarta ini, menjalani proses interview hingga post-interview test. Prosesnya berlangsung sangat cepat. Selang satu hari saya mendapat email, yes, saya diterima! I feel blessed to be part of the team!

Di tengah situasi pandemi, saya diharuskan agar terbiasa bekerja dari rumah (work from home). Di Media Buffet, pelaksanaan meeting dengan klien, update progress pekerjaan, hingga pelaksanaan event semuanya dilakukan secara online melalui platform video conferencing seperti Google Meet, Zoom, dan BlueJeans. Seperti pada awal magang, saya mendapatkan kesempatan untuk membantu online press briefing Likee dan Mobile Legends: Bang-Bang.

Ini menjadi pengalaman pertama saya yang berharga. I expect to learn more than this.

Life at Media Buffet

“Semua suara didengar, termasuk interns”

Sebagai intern di Media Buffet Public Relations, pemikiran saya dihargai dan dipertimbangkan. Seperti saat daily meeting, seringkali kami berdiskusi mengenai isu pemberitaan terhangat dan mengupasnya dari sudut pandang Public Relations. Tidak ingin ketinggalan, saya pun menguji kemampuan dengan memberikan pandangan saya. No one judges me.

Hal lain yang menyenangkan yakni ketika saya dilibatkan dalam penyusunan strategi bagi klien. Tidak jarang, saya mengutarakan ide-ide yang sekiranya cocok dan realistis sebagai pelengkap strategi yang diajukan seperti meningkatkan brand awareness atau sekadar menyarankan hal-hal kecil seperti ide konten digital presence.

Secara general, menjadi Public Relations intern itu menyenangkan. Sepanjang perjalanan magang, ada beberapa hal yang saya pelajari, yang akhirnya saya jadikan strategi juga sebagai harapan untuk mendapatkan hasil magang yang optimal setelah lulus dari Media Buffet.

1.) Menetapkan goals pribadi

Pada saat interview, Mas Bima berkata “Setiap orang di Media Buffet dituntut untuk terus belajar, baik di dalam maupun di luar kantor”. Perkataan itu cukup membuat saya tergerak dan ingin menjadikan kegiatan magang ini sebagai sarana belajar. Saya pun mulai menetapkan goals untuk mengasah kemampuan PR yang sudah diberikan dosen secara teoritis di kampus, seperti harus bisa menyusun press release, mengembangkan proposal PR, dan menganalisis masalah dengan cepat.

2.) Bertanya, bertanya, dan bertanya

Sebagai seorang intern, adalah wajar memiliki ketakutan berbuat salah dalam mengerjakan tugas dari konsultan. Namun, ketakutan itu seharusnya bisa menjadi modal bagi interns untuk menggali hal-hal yang belum dipahami dan diketahui sebelumnya. Saya seringkali menanyakan kembali instruksi konsultan yang kurang jelas tujuannya untuk meminimalisir kesalahan sekaligus belajar.

Pada waktu senggang, saya pun sering bertanya seputar dunia PR kepada para konsultan, seperti bagaimana menjalin relasi yang baik dengan jurnalis, menentukan karir PR setelah lulus, dan apa saja skill yang sangat dibutuhkan industri PR saat ini.

3.) Menjaga komunikasi yang baik dengan sesama tim

Selama bekerja dari rumah, para konsultan di Media Buffet tetap aktif berkomunikasi dengan satu sama lain melalui grup WhatsApp, video conference dan telepon untuk tetap update mengenai pekerjaan. Begitupun dengan interns yang harus mendapatkan bimbingan dari supervisor. Saya biasa berdiskusi dengan konsultan mengenai tugas apa yang harus dikerjakan serta mengabari progress tugas.

4.) Memiliki semangat Kaizen

Saat interview, sebagai calon interns, saya sempat bertanya mengenai budaya kerja di kantor. Pertanyaan seperti itu dirasa menjadi salah satu keingin tahuan calon interns untuk menyiapkan diri jika berhasil bergabung menjadi tim di kantor tersebut. Hingga akhirnya saya mengetahui bahwa Media Buffet menerapkan semangat Kaizen dalam bekerja.

Kaizen diambil dari bahasa Jepang, yang artinya perubahan ke arah lebih baik. Betul saja, hal ini tercermin ketika Media Buffet selalu melakukan evaluasi kecil maupun besar setelah melakukan suatu pekerjaan, dan bertekad untuk menjadi lebih baik di esok hari. Semangat ini akhirnya saya contek. Ketika hari ini melakukan kesalahan, besok diusahakan menjadi lebih baik. Meski seringnya bekerja dari rumah, semangat Kaizen ini harus tetap ada.

Last but not least, walaupun intern dengan situasi yang serba online, pengalaman dan pembelajaran yang didapatkan di dunia profesional PR tetap maksimal bahkan banyak tantangan baru yang membuat pengalaman internship-mu semakin berkesan!

Pergi ke Cikini ketemu hantu

Lari lewat gang sambil angkat rok

Semoga tips ini dapat membantu

Sudah siap magang? Let`s rock!

Share with

Leave a Reply

Popular Post
Archives
en_US