brand positioning

3 Tips Perkuat Bisnis Di Kala Krisis Melalui Brand Positioning!

Brand Positioning adalah sebuah proses

Effort, waktu, dan konsistensi yang cukup besar menjadi modal utama dalam membangun brand positioning yang kuat. Seperti kata pepatah, ‘berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian’, yang berarti para pelaku bisnis harus bisa berusaha dulu membangun brand positioning sedini mungkin, agar bisa segera menikmati kesuksesan bisnis di kemudian hari. Karena apa yang telah dilakukan sekarang, bisa menjadi penyelamat bisnis di masa depan.

Sejak awal, Media Buffet konsisten dalam membangun brand positioning sebagai PR agency yang mengintegrasikan teknologi dan sosial media dalam menyusun strategi komunikasi untuk para kliennya. Benefit dari brand positioning ini pun telah dirasakan oleh Media Buffet, banyak perusahaan teknologi baik nasional maupun multinasional yang menjadikan Media Buffet sebagai partner untuk membantu mensukseskan program komunikasi nya.

Begitu juga dengan ZAP Clinic yang menyadari pentingnya menciptakan brand positioning. ZAP sempat menjadikan Media Buffet sebagai partner selama lebih dari setahun, Media Buffet berperan dalam membantu menjalankan program dan membuat strategi komunikasi untuk membangun brand positioning ZAP Clinic sebagai klinik kecantikan. Sampai saat ini, tim Media Buffet selalu menganggap kerjasama kami dengan ZAP sebagai salah satu success story yang membanggakan.

Create loyalitas & komunitas

Lebih baik retain old customer daripada reach new customer karena untuk reach new customer, effort yang harus dikeluarkan lebih besar sementara old customer sudah kenal kita.” kata Bima Marzuki – CEO Media Buffet PR saat menjelaskan tentang pentingnya brand positioning.

Menurut Bima, dengan membangun brand positioning yang kuat, bisnis akan mendapatkan loyalitas dan komunitas dari konsumennya. Hal ini akan membantu bisnis dalam client retention, yaitu mempertahankan klien lama agar mereka tidak berpaling ke kompetitor.

ZAP Clinic telah merasakan benefit tersebut. Saat ZAP baru mulai pivot menjadi klinik kesehatan, mereka mulai menjalankan bisnis barunya dengan cara melakukan pendekatan ke klien-klien lama yang terdaftar di existing database mereka. Database ini merupakan komunitas yang terbentuk dan terdiri dari klien yang telah merasakan value dari brand positioning ZAP yang sudah ditanam dan dibentuk selama bertahun-tahun.

Awalnya, ZAP membangun brand positioning nya sebagai solusi penghilang bulu agar kliennya nggak harus repot-repot waxing atau cukuran sendiri, lalu ZAP pun berkembang menjadi solusi kecantikan saat kliennya ingin mempercantik diri, dan sekarang di era pandemi ZAP kembali merubah brand positioningnya dan menjadi solusi saat kliennya ingin menjaga kesehatan. Meskipun brand positioning ZAP berubah beberapa kali, namun core nya tetap sama, yaitu ZAP selalu ingin menjadi solusi dari permasalahan yang kliennya sedang hadapi.

Harus bisa beradaptasi

Di tengah situasi pandemi dan krisis yang tentunya menjadi tantangan besar bagi para pemilik bisnis, mengubah brand positioning dengan cukup agresif demi tetap survive sangatlah dibutuhkan. Hal itulah yang dilakukan ZAP Clinic, ZAP memutuskan untuk pivot dari klinik kecantikan menjadi klinik kesehatan demi memastikan keberlangsungan bisnis yang tentunya berdampak besar pada kesejahteraan ribuan karyawannya.

Feriani Chung, sempat bercerita tentang challenge yang harus dihadapi ZAP Clinic saat baru mulai merambah ke dunia kesehatan. Awalnya, ada juga yang beranggapan bahwa ZAP ‘aji mumpung’ atau memanfaatkan situasi, namun hal itu dibantah oleh Feriani, “Buat kita pribadi, ini bukan aji mumpung. Ini namanya you’re trying to survive.”

Meskipun mengubah brand positioning di tengah era pandemi memerlukan perhitungan yang matang dan juga dipenuhi tantangan, karena konsistensi dan strategi yang tepat, ZAP berhasil melakukannya.

Written by Cinthya Namira & Savira Chesaria, PR Consultancy Intern

Share with
Popular Post
Archives
en_US